Selasa, 15 April 2014

Perubahan Kimia

Perubahan Kimia

Perubahan Kimia
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan benda-benda. Kalau kita cermati benda-benda tersebut banyak mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap, air jika didinginkan akan berubah menjadi es. Kertas jika dibakar akan menjadi abu. Besi jika dibiarkan di udara akan berkarat. Apakah semua logam jika dibiarkan di udara akan berkarat? Pernahkah kamu memperhatikan peringatan yang dipasang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)? Setiap SPBU selalu memberi peringatan ”Dilarang merokok”. Peringatan itu menyatakan bahwa bahan bakar tersebut mudah terbakar. Kecenderungan suatu zat untuk terbakar merupakan contoh sifat kimia.
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah zat itu dapat mengalami perubahan kimia tertentu. Banyak zat lain yang mudah terbakar, seperti LPG, bensin, spiritus, minyak tanah. Dengan mengetahui bahan mana yang mengandung zat-zat yang memiliki sifat kimia ini, kamu akan dapat menggunakannya secara aman.

Jika kamu melihat-lihat dalam toko obat, kamu mungkin melihat banyak obat-obatan yang disimpan dalam botol-botol gelap. Obat-obatan tersebut mengandung senyawa dengan sifat kimia yang serupa. Perubahan kimia akan terjadi pada senyawa tersebut jika terkena cahaya.

Perhatikan logam-logam yang ada di sekitarmu, apakah semuanya dapat bereaksi dengan oksigen yang ada di udara? Besi merupakan contoh logam yang mudah bereaksi dengan oksigen yang ada di udara, sedangkan emas tidak bereaksi dengan oksigen yang ada di udara. Mudah tidaknya suatu logam bereaksi dengan oksigen merupakan sifat kimia logam. Apakah ada yang mudah bereaksi dengan udara? 
Supaya lebih jelas mari kita lihat dulu yuk videonya

Ketika logam dibiarkan di udara, beberapa jenis logam akan mengalami korosi. Perkaratan besi merupakan salah satu contoh korosi. Karat besi adalah senyawa oksida besi, yaitu besi yang telah mengikat oksigen.karat besi bersifat rapuh dan berpori, sehingga logam besi yang berada dibawahnya akan terus mengalami korosi lebih lanjut. Aluminium juga bereaksi dengan oksigen yang ada di udara membentuk aluminium oksida. Tidak seperti karat besi, aluminium oksida akan membentuk lapisan tipis yang melindungi aluminium di bawahnya sehingga proses korosi terhenti. Tembaga adalah contoh logam lain yang dapat mengalami korosi jika dibiarkan di udara. Ketika tembaga terkorosi, akan membentuk lapisan yang berwarna hijau. Lapisan hijau tersebut merupakan senyawa tembaga karbonat. Pergilah ke museum yang banyak mempunyai patung dari tembaga, apakah telah mengalami korosi?

Perhatikan, apabila kayu dibakar. ketika kayu sebelum dan setelah dibakar akan menghasilkan zat yang sama? Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang atau karbon. Dengan demikian, dari proses pembakaran kayu diperoleh zat baru yang memiliki sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat baru merupakan salah satu contoh perubahan kimia.

 Contoh lain dari perubahan kimia yang sering terjadi di alam adalah proses perkaratan besi. Besi sebelum berkarat adalah unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe2O3.

Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan bahwa perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat. Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut.
• Terbentuknya gas
• Terbentuknya endapan
• Terjadinya perubahan suhu
• Terjadinya perubahan warna

Yukk kita lihat videonya


Ciri-Ciri Perubahan Kimia
Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan tentang perubahan kimia di atas, bahwa dalam perubahan kimia selalu terbentuk zat baru. Untuk membantu kalian mengidentifikasi perubahan kimia, perhatikan penjelasan tentang ciri-ciri perubahan kimia di bawah ini:
1.       Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh reaksi kimia,yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Magnesium + Asam klorida à  Magnesium klorida + gas hidrogen
Mg(s) + 2HCl(aq) à MgCl2(aq) + H2(g)


Gas yang terbentuk dapat kalian lihat dalam wujud gelembung-gelembung kecil. Gas tersebut adalah gas hidrogen. Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H2O) menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2).


2.       Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di sekitarnya, sehingga disebut endapan. 

Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan ialah antara barium klorida (BaCl2) dengan natrium sulfat (Na2SO4). Reaksi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Barium klorida + Natrium sulfat à Barium sulfat + Natrium klorida
                                  Endapan putih
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq)  BaSO4(s) + 2NaCl(aq)


Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah antara timbal nitrat (Pb(NO3)2) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan endapan timbal iodida yang berwarna kuning.

3.       Perubahan Warna
Mengapa suatu reaski kimia dapat menghasilkan warna yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda. 

Contoh reaksi kimia yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Warna tembaga sufat adalah putih apabila ditambahkan air, warnanya berubah menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang terbentuk, yaitu CuSO4.5H2O.

4.       Perubahan suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering menyertai reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan. Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.



0 komentar:

Posting Komentar