KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Pernahkah kamu ke pasar tradisional?
Pernahkah kamu memerhatikan para pedagang mengelompokkan barang-barang
dagangannya? Ada kelompok barang dagangan sayuran, ada kelompok barang dagangan
buah-buahan, ada kelompok barang dagangan kebutuhan pokok, dan lain-lain.
Pernahkah kamu juga memerhatikan macam-macam hewan di sekitar kamu? Ada hewan
piaraan, ada hewan ternak, dan ada hewan liar. Masih banyak lagi aneka ragam
makhluk hidup yang ada di bumi yang beragam jenis sifat serta ciri-cirinya.
Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut,
manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu
disebut dengan klasifikasi.
Klasifikasi Dikotom dan Kunci
Determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi,
makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri
yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat berukuran besar hingga kelompok
kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Kelompok-kelompok tersebut disusun
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki
anggota di dalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki
perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini disebut takson. Orang yang pertama
melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (1707-1778) berdasarkan kategori
yang digunakan pada waktu itu.
Bahasa Latin
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Regnum
|
Dunia
|
Kingdom
|
Divisio/ Phyllum
|
Divisi/ Filum
|
Divition/ Phyllum
|
Classis
|
Kelas
|
Class
|
Ordo
|
Bangsa
|
Order
|
Familia
|
Suku
|
Family
|
Genus
|
Marga
|
Genus
|
Species
|
Jenis
|
Species
|
Urutan ini didasarkan atas persamaan
ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri makin khusus
serta perbedaan ciri makin kecil.
1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para ahli melakukan
pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi
penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohya:
a. Organ
perkembangbiakannya: apakah dengan spora atau dengan bunga.
b.
Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup: apakah tegak, menjalar atau
merambat.
c. Bentuk dan
ukuran daun.
d. Cara
berkembang biak: seksual (generatif ) atau aseksual (vegetatif )
2. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian
tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan,para ahli juga mengklasifikasi dengan
melihat kriteria berikut ini:
a. Saluran pencernaan
makanan. Hewan tingkat rendah belum punya saluran pencernaan makanan. Hewan
tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
b. Kerangka
(skeleton): apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton)
c. Anggota
gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
3. Kunci
Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu
kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo,
famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah
seperti berikut:
a. Kunci harus
dikotomi.
b. Kata
pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh:
1)
tumbuhan berumah satu …
2)
tumbuhan berumah dua …
c. Pilihan atau bagian
dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain
ditolak
d. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang
tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun
4-8 cm, daun besar atau kecil.
e. Gunakan sifat-sifat
yang biasa diamati.
f. Pernyataan dari dua
kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
g. Setiap kuplet
diberi nomor.
h. Buat kalimat
pertanyaan yang pendek.
Tahukah kamu ada benda hidup yang
berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-mana,misalnya di dalam tanah,
dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam
sebutir debu. Kamu dapat melihat bakteri Escherichia coliyang
dilihat dengan mikroskop elektron (a)
mikroskop cahaya menggunakan
pewarnaan (b)
Pada pengamatan makhluk hidup yang
berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop. Sebelum
memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang
mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.
1. Bagian-bagian Mikroskop
Bagian Mikroskop
|
Fungsi
|
|
Optik
|
Mekanik
|
|
Lensa okuler
|
Lensa yang berhubungan dengan mata langsung pengintai atau
pengamat yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Ada 3 buah
lensa,yaitu dengan perbesaran 5x, 10x, dan 15x.
|
|
Lensa objektif
|
Lensa yang berada di dekat objek/benda
berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Susunan lensa biasanya terdiri
atas 3 atau 4 buah dengan perbesaran masing-masing 4x, 10x, 45x dan 100x.
|
|
Diafragma
|
Untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif
|
|
Cermin ada dua yaitu
cermin datar dan cermin cekung
|
Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya pada objek.
Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan
cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya.
|
|
Tabung mikroskop (tubulus)
|
Untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
|
|
Meja sediaan (preparat)
|
Sebagai tempat meletakkan objek atau preparat
yang diamati. Bagian tengan meja
terdapat lubang untuk melewatkan sinar.
|
|
Klip (penjepit objek)
|
Untuk menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang
diamati.
|
|
Lengan Mikroskop
|
Untuk pegangan pada saat memindahkan atau membawa
mikroskop
|
|
Pemutar halus (micrometer)
|
Untuk menggerakkan
(menjauhkan/mendekatkan) lensa objektif terhadap preparat secara pelan/halus
|
|
Pemutar kasar
(makrometer)
|
Untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke
bawah secara cepat
|
|
Kondensor
|
Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat diputar dan
dinaikturunkan
|
|
Sekrup (engsel inklasi)
|
Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
|
|
Kaki mikroskop
|
Untuk menyangga atau menopang mikroskop
|
2. Cara Menggunakan Mikroskop
a. Mengambil
mikroskop dari kotak penyimpanannya! Tangan kanan memegang bagian lengan
mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop
diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup
b. Pasang
lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang.
Kemudian,putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada
pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada
revolver.
c. Cahaya
tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar, dapat diperoleh dengan cara
berikut.
1)
Mengatur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang
2) Mengatur cermin untuk mendapatkan cahaya yang
akan dipantulkan ke diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan
dengan cara melihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah
terang/jelas?)
INGAT:
beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu sehingga tidak perlu mencari cahaya,
cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan
lurus dengan lensa okuler dan objektif
d. Siapkan preparat yang akan diamati, lalu
letakkan di meja. Aturlah agar bagian
yang akan diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian,
jepitlah preparat itu dengan penjepit objek!
e. Aturlah fokus untuk menperjelas gambar objek
dengan cara:
1) Putar pemutar kasar (makrometer) secara
perlahan sambil dilihat dari lensa okuler. Pemutaran dengan makrometer dilakukan
sampai lensa objektif berada pada posisi terdekat dengan meja preparat.
INGAT:
Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan
menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
2) Lanjutkan dengan memutar pemutar halus
(mikrometer), untuk memperjelas bayangan objek.
3) Jika letak preparat belum tepat, kaca objek
dapat digeser dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit. Jika tidak
tersedia, preparat dapat digeser secara langsung.
f. Setelah preparat terlihat,untuk memperoleh perbesaran
kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan
cara memutar revolver hingga unyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak
bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
g. Setelah selesai menggunakan mikroskop,
bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat penyimpanan.
Kelompok-kelompok Makhluk Hidup
Bagaimanakah
sistem klasifikasi makhluk hidup yang digunakan saat ini bila dibandingkan
dengan sistem klasifikasi terdahulu? Aristoteles dan Linneus mengembangkan
sistem klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan atas ciri-ciri yang tampak
dari organisme yang diklasifikasi. Untuk memudahkan dalam mengklasifikasi makhluk
hidup, saat ini ilmuwan juga mendasarkan pada tipe susunan gen pada makhluk
hidup yang diklasifikasi. Mereka mengamati susunan kimiawi dan asal usul
keturunannya/nenek moyangnya. Dari sini ilmuwan dapat menemukan hubungan
kekerabatan organisme dengan melihat kemiripan susunan gen. Mereka juga
mempelajari fosil dan perkembangan embrio dari suatu makhluk hidup.
Pengelompokan
yang didasarkan pada cara-cara tersebut diatas berarti ilmuwan dapat
mendeterminasi filogeni dari suatu makhluk hidup. Sistem klasifikasi yang
berkembang saat ini di-kelompokkan ke dalam satu kelompok besar yang disebut dengan
kingdom. Ada sistem klasifikasi tertentu yang mengelompokkan makhluk hidup ke
dalam lima kingdom (kerajaan). Lima kingdom tersebut adalah Monera, Protista, Fungi,
Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Penempatan makhluk hidup dalam suatu
kingdom ini didasarkan atas empat karakteristik. Karakteristik pertama
didasarkan pada ada atau tidak adanya membrane inti sel, kedua atas dasar organisme
bersel saru uniseluler) atau organisme bersel banyak (multiseluler), ketiga
yaitu cara membuat makanan (dilakukan sendiri atau menggantungkan pada makhluk
hidup lain) dan yang keempat adalah didasarkan pada cara gerak dari makhluk
hidup tersebut.
1. Kingdom Monera
Anggota dari kingdom Monera adalah
bakteri dan ganggang biru (sianobakteri), terdiri dari makhluk hidup bersel
satu yang memiliki struktur sangat sederhana. Pernahkah kamu mengamati danau
atau kolam yang bewarna biru kehijauan? Kalau kamu ambil setetes air itu dan
diamati dengan mikroskop maka kamu akan mendapatkan anggota dari kingdom ini.
Anggota kingdom ini tidak memiliki membran inti yang melindungi inti.
Banyak makhluk hidup yang
bersifat mikroskopis yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai
ciri-ciri: selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu yang
mampu untuk berkembang biak dengan
membelah diri. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok
Monera. Contoh kelompok Moneraialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di
lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti bakteri
Escherichia coliyang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui proses
pembusukan sisa makan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia
seperti Mycobacterium tuberculosisyang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis
paru). Bahkan ada beberapa kelompok mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya
dengan mikroskop biasa (mikroskop cahaya) tetapi harus dengan mikroskop
elektron.
2. Kingdom Protista
Protista adalah makhluk hidup yang
sederhana dan hidup di daerah yang berair. Kingdom protista terdiri atas
makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki karakteristik yang
bervariasi, beberapa di antaranya menyerupai tumbuhan yaitu memperoleh makan
dengan cara fotosintesis, ada yang menyerupai hewan, bahkan ada yang menyerupai
jamur yaitu memperoleh makanan dengan memakan organisme lain. Tiga kelompok
protista yang umum dikenal yaitu
a) Bersel tunggal, mirip hewan, misalnya Paramecium:
b) Mirip jamur, misalnya Jamur lender
c) Mirip tumbuhan, misalnya Euglena (Anggota kingdom
ini sudah memiliki membrane inti
3. Kingdom Fungi
Pernahkah kamu makan tempe, atau
makan tape dari singkong? Tahukah kamu bahan yang dibuat untuk membuat kedelai
menjadi tempe, dan singkong menjadi tape? Proses pembuatan kedua makanan
tersebut melibatkan fungi. Ragi tempe dan ragi tape adalah contoh dari
organisme yang tergolong dalam kingdom fungi. Tentunya ibumu juga pernah
memasak makanan yang bahannya dari jamur, misalnya dari jamur merang, jamur kuping
atau jamur shitake. Jamur-jamur tersebut termasuk juga dalam kelompok kingdom
ini. Fungi adalah konsumen dan sekaligus dekomposer. Kelompok ini tidak dapat
membuat makanan sendiri, oleh karena itu cara makan ada yang tergolong parasit;
pada umumnya kelompok ini tergolong saprofit. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan parasit dan saprofit? Parasit adalah organisme yang hidup menumpang pada
tubuh tanaman atau binatang (yang disebut inang) dan mengambil makanan dari
inang sehingga merugikan bagi inangnya. Sedangkan saprofit adalah makhluk hidup
ini memperoleh makanan dengan cara menyerap dari sisa makhluk hidup
yang telah mati.
Fungi tergolong makhluk hidup bersel
satu maupun bersel banyak dan bersifat heterotrof. Mereka tidak bisa membuat
makanan sendiri. Kelompok Fungi ini mem-punyai inti sel, mempunyai dinding sel,
tidak mempunyai klorofil. Makhluk hidup yang tergolong ke dalam kingdom fungi
biasanya tidak mempunyai kemampuan untuk berpindah tempat.
4. Kingdom Plantae
(Tumbuhan)
Jika kamu pernah mengamati
lingkungan sekitarmu, ingat kembali pohon-pohon besar dan tinggi atau tanaman semak
yang ada di sekitar halaman atau rerumputan yang tumbuh di sekitarnya.
Pernahkah kamu melihat atau mengamati bunga teratai yang hidup di permukaan
danau atau kolam? Dapatkah kamu sebutkan beberapa nama tumbuhan di sekitarmu? Berbagai
jenis tumbuhan bervariasi baik bentuk, ukuran, warna dan cara hidup. Ada
tumbuhan yang besar, tinggi, kecil, pendek. Ada tumbuhan yang berubah warna dan
menggugurkan daun pada waktu tertentu tetapi banyak yang tidak demikian; ada
yang hidup beberapa tahun lamanya, tetapi ada yang hidup hanya dalam beberapa
bulan. Dapatkah kamu memberikan contoh tumbuh-tumbuhan yang mempu-nyai ciri
seperti tersebut?
Tumbuhan biasanya tidak dapat
berpindah tempat, memiliki sel eukariotik dan bersel banyak serta dapat melakukan
fotosintesis sehingga disebut sebagai oraganisme autotrof. Sel tumbuhan
mempunyai dinding sel. Sebagian besar tumbuhan juga memiliki jaringan yang sudah
terorganisasi ke dalam organ dan sistem organ. Fosil tumbuhan bahkan telah
ditemukan dan ada yang berusia 400 juta tahun.
Berdasarkan klasifikasi lima
kingdom, kingdom Plantae(tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa filum, yakni Lumut
(Bryophyta), Paku-pakuan (Pteridophyta), serta tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Bakteri dimasukkan dalam kingdom Monera.Ganggang (Algae)
dimasukkan ke dalam kingdom Protista. Kelima kingdom diklasifikasi berdasarkan
karakteristik yang khas dari setiap organisme-organisme yang menyusunnya. Berdasarkan
morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis
kelompok besar berikut.
1.
Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut
(Bryophyta).
2. Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi
paku-pakuan (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
a. Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Tumbuhan lumut dan paku adalah
tumbuhan yang memiliki spora. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan
generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis. Habitatnya
menyukai tempat yang lembab. tumbuh-tumbuhan dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan tidak berpembuluh adalah
tumbuhan yang tidak memiliki berkas pengangkut. Kelompok tumbuhan ini belum
dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun, misalnya tumbuhan lumut.
Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta)cirinya belum mempunyai akar, batang, dan
daun sejati. Struktur yang menyerupai akar disebut rhizoid, berspora, dan
berklorofil. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki berkas
pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Proses berkembangbiakan lumut:
Tumbuhan berpembuluh disebut
tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus terdiri atas dua kelompok,yaitu kelompok
kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita berbiji mempunyai bunga dan
biji. Kormofita berspora tidak mempunyai bunga,misalnya tumbuhan
paku(Pteridophyta).Tumbuhan paku memiliki ciri mempunyai akar, batang, dan daun
sejati, tidak berbunga, dan tidak berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah
daun muda yang menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan spora
disebut sporofil dan ada pula daun yang tidak menghasilkan spora disebut
tropofil.
Proses perkembang biakan lumut:
b. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dikelompokkan menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae). Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Berbiji telanjang karena bijinya tidak dibungkus oleh daun buah.
2. Alat
reproduksi berupa bangun seperti kerucut yang disebut strobilus. Ada dua strobilus
yaitu strobilus jantan dan betina.
3.
Batang besar dan berkambium.
4. Berakar tunggang dan serabut.
5.
Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku.
Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah: juniper, cemara,
damar, pinus, belinjo, pakis haji.
Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang
tertutup oleh daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang
membentuk struktur pembiakan yang disebut bunga. Contoh tumbuhan berbiji tertutup
adalah mangga, jambu, avokad, anggur, dan apel. Tumbuhan Angiospermae bijinya
berada di dalam struktur yang tertutup oleh daun buah, memiliki bunga. Tahukah
kamu tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan lagi menjadi kelompok tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan kelompok tumbuhan berkeping dua (dikotil)? Bagaimanakah
cara mengetahui ciri-ciri dan mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup?
Tumbuhan Angiospermaeada dua, yaitu
tumbuhan berkeping satu (monokotil) yang dapat diamati berdasarkan ciri-ciri
sebagai berikut: memiliki satu keping daun lembaga, berakar serabut, batang
tidak bercabang, tidak berkambium, berkas pembuluh pengangkut tersebar, tulang
daun sejajar atau melengkung, dan kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga.
Tumbuhan berkeping dua (dikotil)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: memiliki dua keping daun lembaga, berakar
tunggang, batang bercabang, dan berkambium, tulang daunnya menjari atau
menyirip, berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran, kelopak bunga
kelipatan empat atau lima.
Berdasarkan apa yang telah kita
pelajari sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa tumbuhan dibedakan menjadi 3
kelompok berikut.
1. Kelompok
lumut (Bryophyta)
2. Kelompok
paku-pakuan (Pteridophyta)
3. Kelompok
tumbuhan berbiji (Spermatophyta), yang di kelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
b.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang dikelompok kan menjadi dua,
yaitu:
1)
tumbuhan monokotil
2)
tumbuhan dikotil
5. Kelompok Hewan
Seperti halnya tumbuhan, hewan yang
ada permukaan bumi ini sangat beragam bentuknya dengan ukuran yang beragam
pula. Ada hewan yang berukuran sangat kecil sampai hewan yang berukuran besar. Dunia
hewan dikelompokkan menjadi dua,yaitu hewan tidak bertulang belakang
(avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Yukkkk kita lihat videonya supaya lebih jelas
Yukkkk kita lihat videonya supaya lebih jelas
a.
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang
(Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok, yaitu hewan berpori
(Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes),
cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak
(Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan dengan kaki
beruas-ruas (Arthropoda).
1) Porifera
Porifera adalah hewan yang mempunyai
pori-pori.
Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna
tubuhnya bermacam-macam: merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan porifera:
Spongilla, Euspongia, Poterion, Scypha.
Ternyata unik loh porifera itu yu lihat videonya
2) Coelenterata
Coelenterata adalah hewan berongga,
mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel
beracun yang menyengat.
Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada
tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif
melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra, anemone
adalah contoh coelenterate
3) Cacing (vermes)
Cacing adalah hewan bertubuh lunak, tak
bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada
tiga kelompok yaitu cacing pipih (Platyheminthes) contohnya cacing hati, cacing
pita; cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak
bersegmen, contohnya: cacing perut, cacing kremi, cacing tambang , cacing
gelang, (Annelida) tubuhnya beruas-ruas seperti cincin, contohnya cacing tanah,
lintah, dan pacet.
4) Echinodermata
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti
duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras. Tubuhnya simetri radial
dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk alat gerak,
bernapas, dan menangkap mangsa.
Ada 5 kelas yaitu Asteroidea (contohnya bintang
laut), Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi), Ophiuroidea (contohnya bintang
ular), Crinoidea(contohnya lilia laut), Holothuroidea (contohnya teripang laut).
5) Arthropoda
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang
keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki
mata faset yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk
segi enam.
Arthropoda ada 4 kelas,yaitu Insecta(serangga) contohnya belalang,
lebah, kumbang; Crustacea(udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan;
Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak;
Myriapoda(lipan) contohnya kelabang, kaki seribu.
b.
Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Hewan vertebrata ada
lima kelompok yaitu pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia.
Klasifikasi
makhluk hidup menurut Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan
struktur tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu
persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari
berbagai jenis makhluk hidup.
b. Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri
struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok. Makhluk hidup yang
memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap
tingkatan klasifikasi yang berdasarkan banyak sedikitnya persamaan ciri pada
setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan
0 komentar:
Posting Komentar